Padahal, saat di TK siswa-siswa itu kreatif,” ujar Kepala Sub Direktorat Program Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas, Abi Sujak, dalam siaran persnya, Rabu (2/9).Menurut Abi, indikasi demikian banyak ditemukan pada anak didik. Namun tidak banyak guru yang menyadari bahwa apa yang terjadi pada siswa tersebut sebenarnya merupakan bentuk malapraktik pendidikan. Malapraktik ini, lanjut dia, terjadi akibat beberapa hal. ”Di antaranya guru kurang memahami latar belakang dan bakat siswa serta perbedaan budaya antara guru dengan lingkungan sekolah,” jelasnya.
Untuk menyelamatkan siswa dari
malapraktik ini, Depdiknas bakal menerapkan program induksi bagi guru
pemula. Program induksi adalah semacam orientasi bagi guru pemula untuk
mengenal dan memahami tugas-tugasnya sebagai pendidik, dengan
mengedepankan pengenalan lingkungan dan siswa yang akan dihadapi.
Program
yang akan diterapkan selama setahun tersebut bakal melibatkan kepala
sekolah maupun guru senior untuk menjadi mentor saat guru pemula
melakukan tugas pengajaran di kelas. ”Jika dalam evaluasi ternyata guru
yang bersangkutan tidak layak mengajar, maka ia tidak bisa dipaksakan
menjadi guru. Ia bisa saja dialihkan ke tugas lain seperti administrasi
atau petugas perpustakaan,” cetusnya.
Program
induksi ini, diakui Abi, untuk sementara hanya diberlakukan pada
guru-guru pemula. Pertimbangannya, selain keterbatasan dana, umumnya
guru pemula belum banyak mengenal lapangan.
Namun,
belum bisa dipastikan kapan program induksi ini bakal diterapkan
mengingat payung hukumnya belum ada. Namun Depdiknas sendiri sudah
menerapkan program ini pada enam kabupaten percontohan yakni Sumedang,
Bantul, Pasuruan, Padang, Banjarbaru, dan Minahasa Utara.
Sementara
itu, dari data Depdiknas untuk tiga tahun ke depan bakal ada ribuan
guru pemula. Menurut Edy Rahmat Widodo, dosen Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pada 2012 nanti
terdapat 222 ribu guru yang pensiun, lalu 10 tahun ke depan 470 ribu
guru pensiun, dan 15 tahun ke depan 890 ribu guru pensiun.
Edy
mengingatkan, 15 tahun ke depan–jika 890 ribu guru pensiun–akan ada
sekitar 26,7 juta murid yang akan diajar guru-guru baru. ”Terhadap
guru-guru pemula inilah kami akan setting program induksi,” tandasnya.
Sumber diambil dari : Republika Online (Rabu, 02 September 2009)
@http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment