KEBUDAYAAN | Seni Budaya, 17 Juli 2012
PAMEKASAN - Para pegiat seni yang mukim di Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan mendeklasikan kebangkitan kembali seni budaya Madura, Senin, 16 Juli 2012. Deklarasi ini berlagsung di aula seni Balai Rejo, di Jalan Niaga Pamekasan, ditandai oleh pementasan kolaborasi empat jenis kesenian tradisional Madura dalam pentas bertajuk "Palapa Gena" [yang berarti "bumbu lengkap].
Frasa "palapa gena" dalam pentas kolaborasi empat musik tradisional Madura itu maksudnya adalah kolaborasi musik saronen, musik daul, musik dhangge dan tembang macapat. Pentas kolaborasi ini terinspirasi oleh terjalinnya kerja sama dan kebersamaan antarpara pegiat seni di Pulau Garam itu.
Ketua Pelaksana Deklarasi, Iskandar, menyebutkan, "Deklarasi kebangkitan seni budaya Madura ini diharapkan akan menjadi motivasi bagi masyarakat dan generasi muda, untuk tetap melestarikan seni budaya tradisional yang ada di Madura ini."
"Tanpa adanya kebersamaan di antara para pegiat seni, maka seni budaya Madura akan sulit dipertahankan," tambah Iskandar yang juga Ketua Yayasan Landhep Semmo yang bergerak dalam bidang pemberdayaan dan pembinaan seni budaya Madura.
Kata Iskandar lagi, "Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta banyaknya budaya asing yang masuk ke negeri ini, kesenian tradisional yang merupakan warisan leluhur kita kini terancam punah. Oleh sebab itu, perlu adanya komitmen serta rasa tanggung jawab di kalangan para generasi muda untuk tetap mempertahannya khazanah seni budaya yang telah ada sejak dulu."
Sebagai anggota DPRD Pamekasan, Iskandar melihat, bahwa sebenarnya Madura kaya akan seni dan budaya, sejak zaman dahulu. Bahkan, kesenian Madura tumbuh pesat, tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga hingga ke polosok-pelosok desa. Bahkan, berbagai kegiatan yang dilakukan orang-orang Madura, tidak luput dari nuansa seni, baik kegiatan di bidang ekonomi, pertanian ataupun jenis usaha lainnya seperti nelayan.
Dalam bidang kelautan seni budaya yang mengemuka adalah "petik laut". Demikian juga pada bidang usaha lain, seperti penernakan. Adanya karapan sapi dan sapi sonok di Pulau Madura juga tidak lepas dari kegemaran masyarakat Madura dalam hal seni budaya. "Deklarasi kebangkitan seni budaya Madura ini merupakan gabungan dalam kelompok tua dan muda, serta para akademisi di Pamekasan yang terwadahi dalam Yayasan Landhep Semmo," tambah Iskandar seperti dikutip Kompas.com.
Di samping mementaskan kolaborasi seni budaya tradisional Madura, dalam deklarasi itu juga disajikan makanan dan minuman khas Madura, seperti nasi jagung, sayur daun kelor, ikan oseng, bumbu garam-cabai. Budayawan asal Pamekasan Kadarisman Sastrodiwirdjo menyatakan, upaya menghidupkan kembali seni budaya tradisional Madura yang kini terancam punah itu merupakan bentuk perjuangan yang patut dibanggakan. Apalagi berupaya melakukan modifikasi secara kreatif meski tetap mempertahankan keaslian nilai tradisionalnya.
JMC1
sumber :: http://www.jubilee-jkt.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1606:deklarasi-kebangkitan-kembali-seni-budaya-madura&catid=63:kebudayaan&Itemid=112
PAMEKASAN - Para pegiat seni yang mukim di Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan mendeklasikan kebangkitan kembali seni budaya Madura, Senin, 16 Juli 2012. Deklarasi ini berlagsung di aula seni Balai Rejo, di Jalan Niaga Pamekasan, ditandai oleh pementasan kolaborasi empat jenis kesenian tradisional Madura dalam pentas bertajuk "Palapa Gena" [yang berarti "bumbu lengkap].
Frasa "palapa gena" dalam pentas kolaborasi empat musik tradisional Madura itu maksudnya adalah kolaborasi musik saronen, musik daul, musik dhangge dan tembang macapat. Pentas kolaborasi ini terinspirasi oleh terjalinnya kerja sama dan kebersamaan antarpara pegiat seni di Pulau Garam itu.
Ketua Pelaksana Deklarasi, Iskandar, menyebutkan, "Deklarasi kebangkitan seni budaya Madura ini diharapkan akan menjadi motivasi bagi masyarakat dan generasi muda, untuk tetap melestarikan seni budaya tradisional yang ada di Madura ini."
"Tanpa adanya kebersamaan di antara para pegiat seni, maka seni budaya Madura akan sulit dipertahankan," tambah Iskandar yang juga Ketua Yayasan Landhep Semmo yang bergerak dalam bidang pemberdayaan dan pembinaan seni budaya Madura.
Kata Iskandar lagi, "Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta banyaknya budaya asing yang masuk ke negeri ini, kesenian tradisional yang merupakan warisan leluhur kita kini terancam punah. Oleh sebab itu, perlu adanya komitmen serta rasa tanggung jawab di kalangan para generasi muda untuk tetap mempertahannya khazanah seni budaya yang telah ada sejak dulu."
Sebagai anggota DPRD Pamekasan, Iskandar melihat, bahwa sebenarnya Madura kaya akan seni dan budaya, sejak zaman dahulu. Bahkan, kesenian Madura tumbuh pesat, tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga hingga ke polosok-pelosok desa. Bahkan, berbagai kegiatan yang dilakukan orang-orang Madura, tidak luput dari nuansa seni, baik kegiatan di bidang ekonomi, pertanian ataupun jenis usaha lainnya seperti nelayan.
Dalam bidang kelautan seni budaya yang mengemuka adalah "petik laut". Demikian juga pada bidang usaha lain, seperti penernakan. Adanya karapan sapi dan sapi sonok di Pulau Madura juga tidak lepas dari kegemaran masyarakat Madura dalam hal seni budaya. "Deklarasi kebangkitan seni budaya Madura ini merupakan gabungan dalam kelompok tua dan muda, serta para akademisi di Pamekasan yang terwadahi dalam Yayasan Landhep Semmo," tambah Iskandar seperti dikutip Kompas.com.
Di samping mementaskan kolaborasi seni budaya tradisional Madura, dalam deklarasi itu juga disajikan makanan dan minuman khas Madura, seperti nasi jagung, sayur daun kelor, ikan oseng, bumbu garam-cabai. Budayawan asal Pamekasan Kadarisman Sastrodiwirdjo menyatakan, upaya menghidupkan kembali seni budaya tradisional Madura yang kini terancam punah itu merupakan bentuk perjuangan yang patut dibanggakan. Apalagi berupaya melakukan modifikasi secara kreatif meski tetap mempertahankan keaslian nilai tradisionalnya.
JMC1
sumber :: http://www.jubilee-jkt.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1606:deklarasi-kebangkitan-kembali-seni-budaya-madura&catid=63:kebudayaan&Itemid=112
No comments:
Post a Comment